Rabu, 05 April 2017

Pengenalan Hypervisor

HyperVisor merupakan suatu landasan bagi virtualisasi atau software khusus yang menyebabkan berbagi sistem operasi dapat berjalan secara multan pada sebuah computer. Hypervisor kadang disebut juga sebagai VMM atau Virtual Machine Monitor. Hypervisor sudah ada sejak tahun 1970 yang di implementasikan pada IBM P-370 yang merupakan reimplemtasi dari cp-67 untuk system/370.Hypervisor disebut juga VM/370 sekarang lebih dikenal z/VM yang menjadi dasar bagi virtualisasi linux dan opensolaris pada IBM System z.
Jenis - Jenis Hypervisor

Pengelola virtualisasi biasa disebut sebagai hypervisor, merupakan jenis piranti lunak yang menciptakan mesin virtual yang beroperasi secara terpisah dari satu sama lain (terisolasi) pada satu piranti. Dengan kata lain, hypervisor yang memungkinkan sistem operasi yang berbeda untuk dijalankan secara terpisah dari satu sama lain meskipun masing-masing sistem ini menggunakan daya komputasi dan kemampuan penyimpanan pada komputer yang sama. Dalam perkembangannya hypervisor dibagi dalam 2 jenis yang berbeda yaitu:
  1. Hypervisor jenis 1
    Hypervisor jenis 1 disebut dengan hypervisor native/bare metal, yaitu hypervisor yang dapat langsung di install pada piranti keras server yang kosong (bare metal) yang belum berisi sistem operasi apapun. Artinya hypervisor ini telah menjadi satu paket dengan sistem operasi.
  2. Hypervisor jenis 2
    Hypervisor jenis 2 disebut dengan hypervisor host/desktop, yaitu hypervisor yang berjalan diatas sistem operasi sehingga membutuhkan sistem operasi untuk dapat menjalankan hypervisor tersebut.


Kelebihan dan kekurangan Jenis 1 dan Jenis 2

a. Dari Segi Performa

Type 1 akan bekerja lebih baik dibandingkan dengan Type 2 kerena bisa berjalan langsung di atas hardware, sehingga Resources computer yang tersedia dapat dimanfaatkan secara secara optimal oleh HyperVisor.

b. Dari Segi Fleksibiltas
Type 2 lebih lebih unggul kita dapat lebih mudah untuk melakukan konfigurasi jika menggunakan sistem operasi windows, MacOs atau sistem operasi yang berbasis grafis. Selain itu berbagi jenis hardware dapat didukung , sebab telah ditangani oleh sistem operasi yang digunakan

Cara Menambahkan CT / Container

1. Buka web proxmox di browser lalu Pada node Proxmox (sebelah kiri bawahnya Datacenter) diexpand lalu pilih local, pilih Content. Upload file Container yang ingin dimuat.












 
 2. Setelah selesai upload, pada pojok kanan atas pilih tombol Create CT
 
Akan muncul pop-up Create LXC Container, pada menu General isikan node sesuai nama Node yang ada lalu isi VMID, Hostname dan Password sesuai yang diinginkan 



3. Pada Menu Template isi Storage dengan local dan Template dengan file Container yang telah diupload




4. Pada menu Root Disk isikan volume harddisk yang ingin digunakan pada Container, disini saya isi dengan 5 GB


5. Pada menu CPU isi jumlah CPU


6. Pada menu Memory isi kapasitas memori RAM yang diinginkan pada Memory dan kapasitas harddisk yang digunakan untuk membantu RAM pada Swap


7. Pada menu Network isikan Name dengan nama interface dan Bridge dengan interface yang dibidge serta Alamat IP dan Gateway. Gateway disini merupakan Proxmox


8. Kemudian Next, Confirm lalu Finish maka Container selesai dibuat.

Fitur - Fitur Menu pada Proxmox VE

Proxmox VE 3.3 membawa beberapa fitur baru yang sangat menarik dan penting. Fitur Firewall yang selama ini diperlukan akhirnya hadir di versi ini. Juga ada noVNC sehingga console tidak perlu JRE lagi karena aplikasi Java sangat lambat sekali dibandingkan HTML5.
Fitur-fitur baru pada Proxmox VE 3.3 ini adalah:


  1. Firewall: Proxmox VE Firewall, dengan adanya firewall teringrasi ini sangat memudahkan anda karena ada tambahan tab "Firewall" sehingga anda bisa mengaturnya di Proxmox UI
  2. Mobile: Promox VE sekarang menyediakan interface khusus untuk mobile. Dibangun dengan Secha Touch berbasis HTML5. Dengan demikian anda dapat mengakses Proxmox lebih mudah dengan Android, BB, dan perangkat mobile lainnya.
  3. Console noVNC. Dengan noVNC anda sekarang tidak perlu JRE yang berat atau SPICE yang memerlukan setting di sisi Server dan Client. Karena noVNC berbasis HTML5 maka aksesnya jauh lebih cepat dibandingan Java. Fitur Copy dari Console juga tersedia (fitur Paste belum ada).
  4. Two-factor Authentication
  5. Pool View
  6. ZFS sekarang bisa diatur via Proxmox UI
  7. Menggunakan Qemu 2.1.0
  8. OpenVZ: vzkernel-2.6.32-042stab093.4.src.rpm
  9. CEPH Firefly
  10. Debian Wheezy 7.6

Hak Akses User pada Proxmox

cara untuk memberi hak akses pada user supaya dapat mengakses vm tertentu pada proxmox.
1. Masuk ke proxmox sebada root melalui browser https://ipproxmox:8006
2. Jika sudah login sebagai root, sekarang masuk ke datacenter, dan klik menu user dan klik add lalu isikan data user seperti ini, dan pada bagian Realm  ganti menjadi "Proxmox VE authentication". lalu add
3. Jika user sudah terdaftar, sekarang masuk pada vm yang akan kita buat supaya user tadi bisa mengakses vm nya saja.
Jika sudah klik pada bagian permision dan klik user permision

masukan user yang tadi sudah dibuat, dengan role sebagai administrator, supaya user tadi dapat mengatus vmnya sendiri, jika sudah klik add. 


4. Jika sudah sekarang coba login dengan username dan password yang kita buat tadi, dengan "Realm : Proxmox VE authentication server"

Jika sudah berhasil maka halaman proxmoxnya seperti ini, karena user tadi hanya diijinkan untuk mengakses satu vm pada proxmox.